Pelapukan mekanis atau sering disebut pelapukan fisis adalah penghancuran batuan secara fisik tanpa mengalami perubahan kimiawi dan mineral yang berarti. Pelapukan fisik ini dapat menghasilkan fragment/kristal kecil sampai blok kekar (joint block) yang berukuran besar. Penghancuran batuan ini bisa disebabkan oleh akibat pemuaian, pembekuan air, perubahan suhu tiba-tiba, atau perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam.
1.Pembekuan dan pencairan dalam pori-pori batuan
Air yang membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batuan menjadi rusak atau pecah-pecah. air yang membeku mampu memecah batuan atau mineral. Air yang membeku mempunyai kekuatan tekanan 146 kg/cm2 .Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklm swdang dengan pembekuan hebat.
2.Friksi
Friksi antar batuan yang bergerak yang disebabkan oleh air, angin, es, gravitasim dsb
3.Organisme
Perkembangan perakaran mampu memecahkan batuan. Manusia mempercepat pelapukan dengan pengolahan tanah, pembajakan, penambangan, dll.
4.Pengaruh sinar matahari
Pada siang hari suhu tinggi akibatnya batuan akan mengalami pemanasan dan mengembang. Pada malam hari suhu rendah akibatnya batuan akan mengalami pendinginan dan mengerut. Karena batuan mengembang dan mengerut secara bergantian, lama-lama batuan retak dan pecah menjadi kerikil, pasir atau debu.
5.Pengaruh air
Air yang merembes masuk ke celah-celah batuan akan mengalami pembekuan. Air yang membeku di celah-celah batuan ini menekan batuan sehingga pecah menjadi bagian- bagian yang lebih kecil.
6.Pelapukan pada dome
Semula mengalami penimbunan di dalam tanah. Kemudian sedikit demi sedikit, tanah tersebut terlapuk, sehingga ketebalannya berkurang. Dome tersebut mulai terlihat dipermukaan.
7.Mengkristalnya air garam
Jika air tanah mengandung garam maka pada siang hari airnya akan menguap dan garam akan mengkristal, Kristal garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan pegunungan disekitarnya, terutama batuan karang di punggiir pantai.
8. Perbedaan temperature yang besar
Peristiwa ini terutama berada di daerah beriklim continental atau beriklim gurun. Di daerah gurun temperature pada siang hari dapat mencapai 50 o C dan pada waktu malam bias turun mencapai 15 0 C. pada siang hari saat suhu udara besar, batuan menjadi mengembang. Pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi terus menerus dapat mengakibatkan batuan-batuan besar pecah atau retak.
9. Stress release
Batuan yang muncul ke permukaan bumi melepaskan stress menghasilkan kekar atau retakan yang sejajar permukaan topografi.
10. Alternate wetting and drying
Pengaruh penyerapan dan pengeringan dengan cepat.
0 komentar:
Posting Komentar