WASHINGTON – Badan antariksa dan riset luar angkasa Amerika Serikat, NASA mengungkapkan akan menargetkan Jupiter untuk misi masa depan, apakah planet bulan es tersebut dapat dijadikan singgahan kedua saat Bumi hancur. Penelitian diungkapkan oleh tim NASA akan dimulai pada tahun 2020 dan diklaim akan memberikan sembilan instrumen ilmiah, sebagai tanda dari planet.
“Kami sedang berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan besar. Dari mana kita berasa, kemana kita akan pergi, dan apakah kita sendiri?,” jelas John Grunsfels, Administrator NASA yang dikutip dari laman Newscientist, Rabu (27/5/2015).
Jupiter diungkapkan peneliti adalah kandidat terbaik untuk melacak kehidupan di luar Bumi di jajaran tata surya, hal tersebut karena terlihat adanya laut di bawah lapisan es yang menyelimuti tebal permukaan planet.
Penampakan gambar tersebut terlihat dari hasil foto yang didapat dari pesawat Galileo yang mengorbit di Jupiter dari 1995 hingga 2003, melalui resolusi tinggi menampakan adanya permukaan laut yang hanya sekira 10 persen dari permukaan planet.
Misi terbaru nanti diungkapkan akan membawa kamera yang dikembangkan oleh Johns Hopskins Applied Physics Laboratory di Laurel, Maryland. Kamera diklaim dapat mengambil gambar 90 persen dari permukaan planet pada resolusi 50 meter yang lebih tinggi dari pesawat Galileo.
“Ini akan benar-benar menjadi sebuah revolusi untuk memiliki peta permukaan global pada resolusi yang cukup detail untuk dilihat,” jelas Cynthia Philips dari SETI Intitute di California yang juga pernah bekerja pada misi Galileo beberapa waktu lalu.
Dua instrumen akan memetakan lautan asin bulan tersebut, sedangkan yang kedua akan memindai shells es itu sendiri untuk menentukan struktur internal. Namun sayang, sisa instrumen lainnya belum dijelaskan lebih lanjut pihak NASA.
(amr)
0 komentar:
Posting Komentar