Merdeka.com - Jika Anda penggemar film kartun Tom&Jerry,  tentu familiar dengan keju Swiss. Ya, keju Swiss adalah jenis keju unik  penuh lubang yang menjadi kesukaan Jerry tikus. Nah, baru-baru ini,  ilmuwan menemukan penyebab mengapa keju itu bisa berlubang.
Ilmuwan Agroscope, lembaga pusat penelitian pertanian Swiss,  menyatakan bila sisa-sisa jerami lah yang menyebabkan munculnya lubang  pada keju Swiss. Bagaimana bisa?
Sebelumnya, banyak ilmuwan yang menyatakan bila beberapa jenis  bakteri yang ikut dalam proses fermentasi keju yang bertanggung jawab  atas kemunculan lubang-lubang itu. Namun, ilmuwan Agroscope membantah  semua itu dengan penelitian mereka.
Dari penelitian Agroscope, memang diperoleh bukti bila jumlah jerami  yang tidak sengaja masuk ke dalam susu untuk keju ikut menentukan jumlah  lubang pada keju. Semakin banyak sisa jerami, maka jumlah lubang dalam  keju Swiss semakin banyak.
Anda tentu penasaran dari mana jerami itu berasal, ternyata para  peternak sapi Swiss sejak lama diketahui memakai ember kayu tradisional  untuk mengumpulkan susu sapi bahan keju. Dan ember-ember itu sering  tidak sengaja terkena jerami di peternakan.
Namun, Agroscope menambahkan bila saat ini keju-keju Swiss sudah  jarang yang memiliki banyak lubang. Penyebabnya, sekarang banyak  peternak sapi perah yang beralih menggunakan alat modern untuk memerah  susu sapi. Hal itu membuat peluang tercampurnya jerami ke susu sedikit,  akhirnya lubang di keju pun berkurang drastis, Business Insider (28/05).
Penemuan tim ilmuwan Agroscope diklaim menjawab pertanyaan besar yang  sudah muncul sejak seratus tahun lalu. Teka-teki munculnya lubang pada  keju Swiss mulai banyak diperbincangkan saat ilmuwan Amerika, William  Clark, mempublikasikan sebuah penelitian yang menyatakan lubang keju  Swiss berasal dari bakteri di susu di tahun 1917.
Sejak saat itu, banyak ilmuwan berlomba-lomba membuktikan apakah  penelitian William benar. Dan baru sekarang, ada ilmuwan lain yang bisa  menjawab sekaligus membantah hasil penelitian William Clark.

0 komentar:
Posting Komentar