Sumber air sehat yang layak untuk dikonsumsi saat ini semakin terbatas. Data dari United States Agency for International Development (USAID), tahun 2007 menjelaskan bahwa 100 persen kondisi sumber air minum di Indonesia sudah tercemar dengan bakteri E Coli dan Coliform.
Dr. Ir. Firdaus Ali, M.Sc, Pendiri Indonesia Water Institute mengungkapkan, bahwa kota-kota besar di Indonesia saat ini memiliki kualitas sumber air yang tidak sehat untuk dikonsumsi. "Di Indonesia saat ini hanya tersedia 29 persen air bersih yang layak diolah menjadi air minum," ungkapnya.
Situasi yang cukup mengkhawatirkan ini diperparah dengan lingkungan dan pengelolaan air dari pemerintah yang kurang memadai. Itulah sebabnya, Anda harus bisa memilih sendiri air yang layak minum. Selain memulai dengan menjaga lingkungan untuk mendapatkan sumber air yang sehat, Anda juga harus tahu standar air bersih yang layak minum. Standar ini bisa diketahui dengan memerhatikan syarat fisik, kimia dan biologinya.
Syarat fisik:
- Air terlihat jernih.
- Air tidak berwarna atau kotor.
- Rasanya tawar .
- Tidak bau.
- Tidak mengandung zat padatan air.
Syarat kimiawi:
- pH atau tingkat keasaman.
- Kesadahan sementara dan kesadahan non karbonat (permanen).
- Besi air dengan batas minimum 1,0 mg/l.
- Kandungan aluminium dengan batas minimum 0,2 mg/l.
- Kandungan sulfat dengan batas minimum 250 mg/l.
- Kandungan mangan dengan batas minimum 0.5 mg/liter.
Syarat biologi
Air minum yang layak dikonsumsi tidak mengandung bakteri dan kuman yang dapat menyebabkan penyakit seperti disentri, kolera, tipus dan penyakit lainnya.
Cara paling mudah yang bisa Anda lakukan untuk memilih air bersih adalah dengan memerhatikan syarat fisik. Sementara, agar Anda semakin yakin saat mengonsumsi air tersebut, rebus air hingga mendidih sebelum dikonsumsi. Jangan biarkan kesehatan keluarga Anda terganggu akibat salah memilih air bersih.
0 komentar:
Posting Komentar