Pengertian Kecelakaan Kerja
Kecelakaan yang terjadi selama bekerja atau dalam melakukan proses pekerjaan. Contoh: dalam perjalanan menuju tempat kerja, kejatuhan besi dari atap pabrik sehingga memar otak.
K3 bertujuan untuk :
- melindungi pekerja dan orang lain ditempat kerja,
- menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efesien,
- menjamin proses produksi berjalan lancer,
- menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat,
- mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakin akibat bekerja.
Penyebab Kecelakaan Kerja
Kecelakaan Kerja bisa disebabkan karena:
1.Tindakan yang tidak aman. Contoh: tidak memakai alat pelindung diri padahal telah disediakan oleh perusahaan
2.Kondisi yang tidak aman. Contoh: lingkungan kerja yang bising sehingga menyebabkan penurunan pendengaran
Pencegahan Kecelakaan Kerja
- Bekerja serius
- Berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaan
- Mengikuti prosedur kerja
- Menggunakan alat pelindung diri
- Menjaga kebersihan tempat kerja
- Mengutamakan keselamatan dalam bekerja
Pengertian Kesehatan Kerja
Merupakan keadaan kesehatan tenaga kerja yang sempurna, baik fisik, mental maupun social sehingga memungkinakan dapat bekerja dengan kemampuan yang optimal.
Tujuan Kesehatan Kerja
- Meningkatkan dan memelihara kesehatan tenaga kerja
- Mencegah dan melindungi tenaga kerja dari gangguan kesehatan yang disebabakan kondisi kerja
- Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaan
- Meningkatkan produksi
TUJUAN MELAPORKAN KECELAKAAN KERJA
- Meyakinkan setiap orang sadar akan bahaya yang mungkin terjadi;
- Mengurangi kemungkinan kecelakaan/kejadian tersebut terjadi lagi;
- Memenuhi kewajiban sah Anda; dan
- Menganjurkan penyelidikan/investigasi guna mengetehui bagaimana hal itu terjadi.
- Dengan melaporka dan menyelidiki kecelakaan dan kejadian, Anda membantu membuat tempat kerja Anda lebih aman untuk Anda dan rekan kerja Anda.
KARYAWAN TIDAK MELAPORKAN KECELAKAAN KERJA
Berikut ini beberapa alasan karyawan enggan untuk melaporkan kecelakaan atau insiden:
- Takut disalahkan;
- Takut nama mereka dilaporkan;
- Tekanan rekan untuk tidak melapor;
- Takut akan reaksi negatif dari pengawas;
- Tidak ingin kehilangan waktu dalam bekerja; dan
- Gagal mengerti arti dari kecelakaan tersebut.
Penyebab utama kecelakaan dan insiden yang menyebabkan kondisi tidak aman adalah:
- kerapihan kurang;
- peralatan rusak;
- pengaman yang tidak cukup;
- Sirkulasi udara yang kurang; dan
- Pencahayaan kurang untuk melakukan pekerjaan tersebut
Penyebab utama kecelakaan dan insiden yang menyebabkan pelaksanaan di tempat kerja tidak aman adalah:
- Penggunaan peralatan yang salah;
- Penggunaan peralatan yang rusak;
- Tidak menggunakan alat pelindung diri yang diberikan;
- Tidak mengikuti prosedur atau peraturan; dan
- Tidak mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pengawas.
cara untuk mencegah kecelakan dan insiden yang terjadi di kemudian hari adalah:
- melaporkan kecelakaan atau insiden dengan segera;
- melakukan penyelidikan secara detil agar mengenali penhyebab-penyebabnya;
- mengambil tindakan perbaikan guna mengurangi kemungkinan kejadian ulang terjadi;
- membuat atasan sadar akan pekerjaan dan area yang memiliki resiko yang tinggi;
- menekankan prosedur kerja aman;
- memberitahukan karyawan di lokasi kerja tentang bahaya; dan
- menindak lanjuti penyelidikan dan memastikan tindakan perbaikan diambil guna menyelesaikan masalah tersebut.
angka frekuensi kecelakaan kerja (Frequency Rate)
FR = Banyaknya kecelakaan x 1.000.000
Jumlah total jam kerja
Angka keparahan kecelakaan kerja (Safety Rate)
SR = Jumlah hari kerja yang hilang x 1.000.000
Jumlah seluruh jam kerja manusia
PROGRAM UNTUK MENCAPAI ZERO ACCIDENT
Dalam upaya mencapai kondisi Zero Accident, maka perlu disusun program kegiatan yang pada dasarnya terdiri dari tiga bagian :
- Komitmen dari pimpinan
- Kegiatan operasional yang aman
- Evaluasi program
Sistem manajemen K3 adalah bagian sistem manajemen yang meliputi organisasi, perencanaan, tanggung jawab pelaksanaan, prosedur kerja dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, pemeliharaan, kebijakan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja agar terciptanya lingkungan kerja yang aman dan produktif. Tujuan dan sasaran sistem manajemen K3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang nyaman, efisien.
ZERO ACCIDENT
adalah pencatatan jam kerja tanpa kecelakaan dilakukan dengan cara mengalikan jumlah karyawan dengan jam kerja karyawan. Misalnya jumlah karyawan (pekerja tambang) 200 orang, jam kerja 8 jam/hari. Jadi dalam sehari jumlah jam kerja adalah 200 orang x 8 jam/hari = 1600 jam kerja orang/hari
Di Indonesia apabila perusahaan dapat mencapai jam kerja dalam jumlah waktu tertentu tanpa kecelakaan maka perusahaan tersebut akan mendapat penghargaan dari pemerintah. Pencatatan jam kerja tanpa kecelakaan akan jatuh kembali ke nol lagi apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan pekerja tidak dapat masuk kerja lagi setelah kejadian kecelakaan.
Zero Accident akan jatuh ke nol apabila terjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan pekerja tidak dapat masuk kerja setelah 2 x 24 jam.
TEORI HEIN RICH
Teori Heinrich atau lebih dikenal dengan Teori Domino menyebutkan bahwa Kecelakaan kerja adalah suatu rangkaian kejadian. Faktor yang terkait dalam rangkaian tersebut adalah lingkungan, kesalahan manusia, perbuatan atau kondisi yang tidak aman, kecelakaan dan cedera atau kerugian.
Teori Heinrich atau lebih dikenal dengan Teori Domino menyebutkan bahwa Kecelakaan kerja adalah suatu rangkaian kejadian. Faktor yang terkait dalam rangkaian tersebut adalah lingkungan, kesalahan manusia, perbuatan atau kondisi yang tidak aman, kecelakaan dan cedera atau kerugian.
Teori Frank E Bird Peterson
Menurut Frank Bird, “an accident is undesired event that result in physical harm to a person or damage to a property. It is usually the result of a contact with a source of energy (kinetic, electrical, chemical, etc).” Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kecelakaan terjadi karena adanya kontak dengan suatu sumber energy seperti mekanis, kimia, kinetic, fisis yang dapat mengakibatkan cedera pada manusia, alat maupun lingkungan.
Menurut Frank Bird, “an accident is undesired event that result in physical harm to a person or damage to a property. It is usually the result of a contact with a source of energy (kinetic, electrical, chemical, etc).” Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kecelakaan terjadi karena adanya kontak dengan suatu sumber energy seperti mekanis, kimia, kinetic, fisis yang dapat mengakibatkan cedera pada manusia, alat maupun lingkungan.
Selanjutnya teori ini dikembangkan oleh Derek Viner (1998) melalui Konsep Energi. Konsep ini menyebutkan bahwa kecelakaan terjadi akibat energy yang lepas dan mengenai si penerima. Sperti kita ketahui bersama bahwa energy di ala mini tersaji dalam beberapa bentuk misalnya mekanis, kimia, kinetic, radiasi, dan lain-lain. Cedera terjadi karena energy yang mengenai penerima melebihi ambang batas kemampuan penerima.
Pengertian keselamatan kerja secara umum.
Keselamatan kerja merupakan aspek penting dalam pekerjaan atau kegiatan hidup lainya. Keselamatan kerja selalu di jadikan sebagai bahasan utama ketika berbicara mengenai pekerjaan. Hal ini karena keselamatan kerja mempunyai kontribusi penting dalam peningkatan kinerja dan dan produktivitas pekerja. Untuk hal tersebu, maka setiap tenaga kerja sudah seharusnya memahami pengertian keselamatan kerja bagi dirinya dan lingkunganya. Pengertian keselamatan kerja memang sudah seharusnya dipahami secara umum oleh semua orang sebab dalam konteksnya, keselamatan kerja ini mencoba untuk mencegah terjadinya kejadian negatif dalam kehidupan setiap orang. Pada setiap aspek kehidupan, kejadian negatif atau selanjutnya kita sebut sebagai kevelakaan dapat saja terjadi. Hal ini karena setiap aspek kehidupan membawa serta ancaman di balik eksistensinya. Kita harus mewaspadai setiap kemungkinan yang ada di balik kondisi yang kita miliki.
Pencegahan kecelakaan
Sebenarnya upaya pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan sederhana yaitu dengan menghilangkan faktor penyebab terjadinya kecelakaan. Akan tetapi, kenyataan yang dihadapi di lapangan tidak semudah seperti yang dibayangkan. Karena ini berkaitan dengan perubahan budaya dan perilaku. Banyak faktor yang menghambat, seperti kurangnya pengetahuan dan kesadaran pekerja, kurangnya sarana dan prasarana, belum adanya budaya tentang K3, komitmen dari pihak manajemen yang kurang dan lain-lain.
Oleh karena itulah banyak berkembang pendekatan-pendekatan yang membahas tentang pencegahan kecelakaan. Beberapa pendekatanyangdisampaikan oleh para ahli antara lain:
1. PendekatanEnergi
Sesuai denga konsep energy, bahwa kecelakaan bermula dari sumber energy. Oleh karena itu, pendekatan pencegahan kecelakaan dapat dilakukan pada 3 titik sumber terjadinya kecelakaan yaitu pada sumbernya, sepanjang aliran energy dan pada penerima.
Sesuai denga konsep energy, bahwa kecelakaan bermula dari sumber energy. Oleh karena itu, pendekatan pencegahan kecelakaan dapat dilakukan pada 3 titik sumber terjadinya kecelakaan yaitu pada sumbernya, sepanjang aliran energy dan pada penerima.
2. Pendekatan pada sumber bahaya
Salah satu contoh pengendalian pada sumber bahaya misalnya memakai peredam suara pada mesin, mengganti mesin dengan mesin yang lebih rendah tingkat kebisingannya
Salah satu contoh pengendalian pada sumber bahaya misalnya memakai peredam suara pada mesin, mengganti mesin dengan mesin yang lebih rendah tingkat kebisingannya
3. Pendekatan di sepanjang aliran energy
Pendekatan berikutnya adalah di sepanjang aliran energy. Misalnya untuk mengurangi kebisingan dengan jalan memasang dinding kedap suara atau memindahkan area kerja.
Pendekatan berikutnya adalah di sepanjang aliran energy. Misalnya untuk mengurangi kebisingan dengan jalan memasang dinding kedap suara atau memindahkan area kerja.
4. Pendekatan pada penerima
Pendekatan pada penerima misalnya, untuk mengurangi kebisingan dengan menggunakan alat penutup telinga.
Pendekatan pada penerima misalnya, untuk mengurangi kebisingan dengan menggunakan alat penutup telinga.
5. Pendekatan ManusiaData menyebutkan bahwa sebanyak 85% kecelakaan kerja pada manusia disebabkan oleh unsafe action. Oleh karena itu pendekatan pencegahan kecelakaan dari sisi manusia adalah dengan menghilangkan atau unsafe action dengan jalan:
· Pembinaan dan pelatihan
· Promosi K3 dan kampanye K3
· Pembinaan perilaku aman
· Pengawasan dan inspeksi K3
· Audit K3
· Komunikasi K3
· Pengembangan prosedur kerja aman
6. PendekatanTeknis
Pendekatan teknis menyangkut kondisi fisik, peralatan, lingkungan kerja maupun proses produksi. Pendekatan teknis untuk mencegah kecelakaan misalnya:
Pendekatan teknis menyangkut kondisi fisik, peralatan, lingkungan kerja maupun proses produksi. Pendekatan teknis untuk mencegah kecelakaan misalnya:
· Pembuatan rancang bangun yang sesuai dengan standard dan ketentuan yang berlaku.
· Memasang system pengamanan pada alat kerja atau instalasi untuk mencegah kecelakaan dalam pengoperasian alat, misalnya tutup pengaman mesin, system inter lock, system alarm, dan sebagainya
7. PendekatanAdministratif
Pendekatan secara administratif dapat dilakukan dengan cara:
Pendekatan secara administratif dapat dilakukan dengan cara:
· Penyediaan alat keselamatan kerja
· Mengatur pola kerja
· Membuat Standar Operating Procedure pengoperasian mesin
· Pengaturan waktu dan jam kerja untuk menghindari kelelahan pekerja
8. PendekatanManajemenUpaya pencegahan kecelakaan dari sisi manajemen antara lain:
· Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
· Mengembangkan organisasi K3
· Mengembangkan komitmen dan kepemimpinan K3, khususnya untuk manajemen tingkat atas
0 komentar:
Posting Komentar